Kerajinan Tenunan Anyaman Bali Terdapat Unsur Etnomatematika

Lailan Isnaini

Abstract


Tujuan Penelitian ini adalah Mendeskripsikan langkah-langkah membuat anyaman. Model yang menjadi acuan adalah penelitian dan pengembangan dan model prosedural oleh Borg & Gall yang menggunakan model 4D yang meliputi tahap Define, Design, Develop dan Deseminate. Tulisan ini membahas tentang eksistensi ethnomatika di Bali kerajinan anyaman. Ethnomatika adalah matematika yang tumbuh dan berkembang dalam budaya tertentu. Tanpa disadari, masyarakat menggunakan konsep tesselation dalam pembuatan tenun kerajinan. Kontribusi dari tikar usaha kecil kerajinan anyaman sangat dominan terhadap pengrajin pendapatan rumah tangga yaitu 69,7%. Ini artinya usaha kerajinan anyaman menjadi sumber penghasilan petani pengrajin secara total penghasilan keluarga cukup besar. Pemanfaatan pengetahuan tradisional sebagai bahan kerajinan tenun masyarakat yang sangat berharga yang perlu dieksplorasi dan didokumentasikan Untuk jenis kerajinan anyaman penduduk desa berharap  dapat memperkenalkan produk kerajinan kepada masyarakat luar. Tessellation adalah tipe khusus dari pola yang terdiri dari figur geometris yang pas tanpa celah atau tumpang tindih untuk menutupi pesawat. Keberadaan ethnomathematics pada kerajinan tenun dapat digunakan sebagai sumber belajar dan tentu saja bisa membuatnya pelajar lebih memahami bagaimana budaya mereka berhubungan dengan matematika.

Full Text:

PDF

References


Ascher, M. 1991. Ethnomathematics: A Multicultural View of Mathematical Ideas. New York: Capman & Hall.

Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2015.http://m.inilah.com/news/detail/2204579/bali-ekspor-anyaman-tembus-12-juta-dolar (di akses pada tanggal 7 juni 2015)

D’Ambrosio,Ubiratan.1985. Ethnomathematics and Its Place in the History and Pedagogy of Mathematics.

http://www.math.utep.edu/Faculty/pmdelgado2/Math1319/History/DAmbrosio.pdf.

Mutmainah, Siti, (2014). Karya Kerajinan Anyam dalam Upacara Tradisional di Indonesia. Jurnal Padma: Seni dan Budaya Vol 9. No 2. September 2014, hal 29-38.

Mutmainah, Siti; Patria, Asidigisianti Surya,

(2015). Kerajinan Anyam sebagai

Pelestarian Kearifan Lokal. Jurnal Dimensi: Seni Rupa dan Desain. Vol 12. No 1.Februari 2015, hal 1-10

O’Daffer, Phares G. 2008. Mathematics for Elementary School Teachers. Fourth Edition. Pearson Education.

Panjaitan, D. J. (2018). Peningkatan Pemahaman dan Aplikasi Konsep Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning. Jurnal MathEducation Nusantara, 1(1), 52-59.

Rokhmah, Siti, dkk. 2010. Empowering Student’s Creativity Through Learning Tessellation Using the Internet. Tersedia pada

http://ifed.or.id/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=147 :empowe

ring-students-creativity-through-learning-tesselation-using-theinternet& catid=45:pendidkan&Itemid=54〈=in. Diunduh tanggal 21 Maret 2013

Sumantra, I Made. Domain Seni Kriya, Antara Teknik dan Ekspresi. Tersedia pada

http://www.isi-dps.ac.id/download/Keberadaan-Seni-Kriya-Masa-Kini-Oleh-IMade-

Sumantra.pdf . Diunduh tanggal 21 Maret 2013 Syamsudin. (n.d.) Kerajinan Anyam, Widyaiswara PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta, diakses pada tanggal 21 Mei 2015 dari www.pppgkes.com/index.php?...kerajinananyam.

Tocharman, Maman, (2009). Melestarikan Budaya Kriya Anyam. Makalah ini disampaikan pada kegiatan Workshop Anyaman dan Gerabah Di Museum Sri Baduga Bandung - Jawa Barat. Tanggal, 22 Desember 2009.

Widjaja, Elizabeth A., Mahyar, Uway W., &

Utama, Sutikno S, (1989). Tumbuhan Anyaman Indonesia. Jakarta: MediyatamaSarana Perkasa




DOI: https://doi.org/10.54314/jmn.v2i1.56

JURNAL MATHEDUCATION NUSANTARA ISSN : 2614-512X (Print) ISSN : 2614-5138 (Online) Published by Program Pascasarjana UMN Al Washliyah